Jumat, 24 Mei 2013

KUMPULAN PUISI CINTA NOER IMAN

pandangan pertama

Semenjak pertama kali bertemu ku slalu teringat wajah mu…
Meski hanya dalam angan slalu terbayang…
Dan hanya dirimu kasih yang bermain di dalam hayalku…
Sunguh ku tak sanggup melupakan dan tepiskan bayangmu…


Hadirmu selalu membuat ku tabah tuk jalani semua derita…
Hadirmu beriku kehidupan baru yang tlah lama mati…
Senyumu tlah beikan warna warni keindahan yang mengisi hariku…
Senyumu, candamu, dan tawa mu mewarnai hariku yang kosong…


Kau bagaikan rembulan yang menerangi gelap malam ku…
Kau adalah bintang yang terang hiasi malamku…
Karna kamu aku dapat merasakan kebahagiaan…
Dan karna kamu hidupku kini terasa penuh warna…


Semenjak kehadiran mu hatiku terasa berbunga…
Kehadiran mu memberikan keindahan dalam hidupku…
Kau tlah memercikan padaku asa cinta dalam jiwa…
Dan kau pun tlah menyalakan api cinta yang tlah lama mati…


Disetiap aku berada di sisi mu aku selalu merasakan adanya suatu getaran…
Dan setiap kau berada di sisiku aku selalu merasakan kedamian…
Di setiap aku bersama denganmu aku selalu merasakan kehangatan dalam hati…
Cinta ku pada mu takan perah mati meskipun terkikis ruang dan waktu…



By: Noer iman



KESUNYIAN

Dikala kemarau datang hatiku tlah gugur…
Dikala langit mendung maka hatikulah yang pertama meneteskan air mata…
Diakal daun mulai berguguran maka hatikupun tlah runtuh…
Dikala langit tlah menjadi klabu maka disaat itu hati akupun tlah mati…

Kesunyian inilah yang perlahan akan membunuhku…
Kehampaan inilah yang senantiasa akan merangkul ku…
Kekosongan inilah yang menciptakan lubang hitam dalam jiwa…
Dan kesendirian inilah yang slalu mengoreskan luka dalam kalbu…

Tanpa tempat untuk bersandar aku lemah…
Tanpa tempat untuk mengadu aku bimbang…
Tanpa cahaya cinta aku tersesat…
Dan tanpa ada tempat tuk berpegang aku jatuh…

Hanya pilu yang senantiasa setia menamani ku…
Hanya duka lara yang slalu menghiasi hati ku…
Hanya kegelapan yang slalu mewarnai kalbu…
Dan hanya kesedihan yang senan tiasa melengkapi…



By: Noer iman











PENDUSTA HATI

Ketika datang sepi kau datang menghampiri ku…
Kau dekati diriku dan dengan manjanya kau ucapkan cinta pada ku…
Tapi ku tak menghirau kan karna ku tak memiliki rasa…
Dan kaupun melakukan apapun demi tuk bisa menatap wajah ku…

Terlalu banyak kata indah yang kau ucapkan pada ku…
Dan kau pun mengucapkan kata cinta tuk yang kesekian kali…
Dengan manja kau menatapku dengan tatapa penuh hasrat…
Dan dengan lembut kau meraih tanganku dan merangkul tubuhku…

Dengan sekejap kau membuat ku membeku dan membisu…
Hati yang berdetak pelan pun seketika berdebar kencang…
Hatiku yang tak memiliki rasa padamu pun seketika bergetar…
Kau membawaku terbang melayang keangkasa karna cinta mu…

Disaat aku mulai bisa belajar tuk mencintai dan menyayangi dirimu…
Ternyata dengan teganya kau justru meninggalkan ku...
Kau tinggalkan ku sendiri disini berteman sepi…
Kau biarkan ku merasakan perih dan luka dalam dalam lubuk hatiku…

Kini ku menyadari tenyata cintamu itu palsu…
Cinta yang kau berikan padaku ternyata semua itu semu…
Kau tlah goreskan luka dalam kalbu…
Kau bagaikan bunga mawar nan indah namun menyimpan duri…



By: Noer iman






AMELIA

Dahulu ku melihat sang rembulantersenyum indah…
Dahulu ku melihat bintang bersinar terang…
Dahulu ku dapat merasakan hangatnya sang mentari…
Tapi kini semenjak kepergian mu…

Semua tlah sirna ditelan kabut hitam…
Rasa yang dulu indah berubah menjadi pilu…
Rasa yang belumpernah ku rasakan selama ini…
Mungkinkah ini yang di namakan patah hati…

Dahulu kau memberikan kebahagiaan padaku…
Dahulu kau hembuskan kehidipan dalam jiwaku…
Tapi kini kau justru memberikan luka dalam kalbu…
Kini kau menggoreskan luka dalam jiwa…

Apakah ini caramu tuk ucapkan selamat tinggal pada ku…
Apakah kau pikirdengan kau melukai ku, aku bisa dengan mudah melupakan mu…
Apakah ini cara mu tuk menghapus namamu dalam hatiku…
Amelia…
Nama itu lah yang takan pernah bisa ku lupa…

Amelia apakah kau tidak merasakan ketulusan ku pada mu…
Bukan kah kau tau betapa aku mencintaimu, bukan kah kau tau betapa sakitnya aku saat kau tinggalkan…
Kau sungguh tega melukai hatiku…
Amelia tau kah kau semenjak keprgianmu aku slalu berdoa dan berharap agar kau lekas kembali…

Aku slalu berdo’a agar kau slalu bahagia atas kehidupan mu yang baru…
Semoga kebahagiaan dan kedamaian selalu ada bersama mu…
Amelia mungkin nanti wajah mu akan memudar dalam hatiku…
Tapi nama mu takmungkin bisa terhapuskan dalam hatiku…
Karna nama itu sudah terlanjur terukir dalam hatiku…

By: noer iman
 


AKHIR CINTAKU

Ketika rembulan mulai menyapa mu dalam kegelapan malam dan sepi kesunyian…
Pejamkanlah matamu, rasakanlah maka ketika itu cintaku mulai menyapa dirimu…
Ketika dingin malam mulai menusuk dan merasuk tubuhmu resapilah dan nikmati…
 Maka di saat itu cintaku akan merangkul dan menghangatkan tubuh mu…


Dikala semilir angin pagi berhembus kepada dirimu maka nikmatilah…
Maka disaat itu aku akan menyentuh dan membelei dirimu…
Dikala panasnya terik mulai membakar jiwamu bertahanlah…
Maka dikala itu cintaku akan segera menyejukan jiwamu…

Jika rasa sepi mulai mengganggumu maka tepiskan lah…
Disaat itu aku berada disisimu temanimu tepiskan sepi…
Jika rasa rindu mulai terasa membunuhmu ingat dan kenanglah diriku…
Maka seketika itu juga kenangan indah yang pernah kita  lalui akan menghibur jiwa mu…

Kasih jika aku pergi nanti tuk tinggalkan dirimu selamanya…
Janganlah kau antar aku dengan tangis dan air matamu..
Anatarlah aku dengan cintamu, antarlah aku dengan kasih sayangmu…
Jika kau rindukan diriku maka kenanglah aku dalam do’a mu…

Kasih maafkan aku yang takbisa lagi menemani dan menjagamu…
Terimakasih atas kasih saying yang telah kau berikan pada ku…
Walaupun dunia kita nanti akan terpisah tapi cintaku akan selalu ada bersamamu…
Waluau ragaku telah mati tapi cintaku takan pernah mati untukmu…




By: noer iman

Minggu, 19 Mei 2013

MAKALAH LAPORAN KARYA TULIS SMP


LAPORAN KARYA TULUS KUNJUNGAN INDUSTRI DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG Dan PP-IPTEK
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan untuk memenuhi persyaratan mengikuti
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah (UN/US)
Pada  SMP PGRI 02 PARUNG
Periode 03 Januari s.d 28 Febuari 2013









LOGO 






Di Susun Oleh :


NAMA                                            KELAS
M.nuriman                                       xxx
Qhilay                                             xxx
Black Rose                                       xxx



SMPN NOER IMAN JAYA
Jl.H. Sejahtera Ciseeng - Bogor
KECAMATAN CISEENG KABUPATEN BOGOR
TAHUN AJARAN 2012 - 2013







Laporan Karya Tulis

 

(Museum Geologi Bandung)

LEMBAR PENGESAHAN


Laporan karya wisata ini di setujui dan disyahkan pada:
Hari                        : Sabtu
Tanggal                   : 25 Mei 2013
Tempat                   : SMPN NOER IMAN JAYA


Yang mengesyahkan



Pembimbing                                                                                                 Wali kelas




(Qhilay, Spd)                                                                                              (Black Rose, Spd.)










Mengetahui / menyetujui :
Kepala sekolah
SMP PGRI 02 parung





(Noer iman, S Com.)




Motto



o    Kegagalan,
bukan berarti Anda tidak mampu . . .
Itu berarti Anda belum berhasil.
o    Kegagalan,
tidak berarti Anda dipermalukan . . .
Itu berarti Anda telah berbuat untuk mencoba.
o    Kegagalan,
tidak berarti Anda kehilangan . . .
Itu berarti Anda dapat pegalaman.
o    Kegagalan,
Tidak berarti Tuhan mengabaikan Anda . . .
Itu berarti Tuhan mempunyai gagasan lain.
Positif thingking always.



Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb

                 Alhamdulilah, piji sytukur kepada tuhan yang mahakuasa, yang telah memberikan nikmat kehidupan serta membuat hidup terasa lebih nikmat sehingga kami dapat kunjun dan kami serta menyusun laporan Praktik kerja industry ( PRAKERIN) dengan baik.

                 Penyusunan laporan ini Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan laporan ini sebagai bukti  bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Industri pada Toko Al-Banna computer.

                 Dengan ini kami berterimakasih kepada kepala intansi yang selama kurang lebih 2 bulan ini telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRKERIN)

                 Laporan ini dapat tersusun berkat adanya bimbingan dari bebrapa pihak, oleh karna itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1.    . Bapak Noer iman, S ComSelaku kepala SMP PGRI 02 Parung.
2.    Bapak Qhilay, Spd. Selaku guru pembimbing yang telah begitu sabar dalam membimbing kami dalam penyelesaian laporan ini.
3.    Bapak Black Rose, Spd. Selaku wali kelas VIII yang telah memberikan motivasi kepada kami.
4.    Orang tua kami, yang telah membantu memberikan do’a dan dorongan maupun yang bersifat moral maupun materil.
5.    Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan support kepada kami dalam penyelesaian laporan ini.
6.    Semua teman – teman yang tidak di sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan saran dan sharing kepada kami.

Dan juga pihak – pihak lain yang telah membantu kimi dalam penyelesaian laporan ini, kami ucapkan banyak terima asih dan tidak lipadalam penyelesaian laporan ini kami menyadari masi banyak kekurangan baik dalam susunan maupun tata bahasanya, untuk ituk kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehungga dalam penyusunan lapuran yang akan dating akan lebih baik lagi dan lebih bias di sempurnakan lagi.


















Daftar isi                                                                                               Hal

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ 2
Moto........................................................................................................... 3
KATA PENGANTER....................................................................................... 4
DAFTAR ISI................................................................................................. 5
BAB I   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah......................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah.......................................................................... 1
1.4 Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
1.5 MetodePenelitian.............................................................................. 2
1.6 Sistematika penulisan....................................................................... 2

BAB II
2.1  SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI BANDUNG........................................................... 3
2.2  Masa Penjajahan Belanda.............................................................................................. 3
2.3  Masa Penjajahan Jepang................................................................................................ 4
2.4  Masa Kemerdekaan....................................................................................................... 4
2.5  Pembagian Ruangan...................................................................................................... 6

2.5.1   Lantai I............................................................................................................... 6

2.5.2   Lantai II............................................................................................................ 7



BAB III
3.1 MUSEUM PUSPA IPTEK.................................................................................................. 9
3.2  Sejarah........................................................................................................................ 10
3.3  PEMBAHASAN MUSEUM PUSPA IPTEK BANDUNG............................................................ 11
a.     Sepeda Gantung....................................................................................................... 11
b.     Bayangan Bola......................................................................................................... 11
c.     Jam Matahari Kuno................................................................................................... 11
BAB IV        PENUTUP
a.     Kesimpulan................................................................................................................... 12
b.     Saran........................................................................................................................... 12





                                                        BAB I
                                                     PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
        Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan  study pengamatan, karena museum geologimemiliki sejarah penyelidikan geologi di Indonesia yang tepat bagi siswa siswi untuk di pelajari  oleh siswa/I SMP PGRI 02 Parung, khususnya dan bagi siswa/I  umum lainnya, Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada studi tour 2006. Karya tulis ini dibuat berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
  a. Mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan khususnya
  b. Penyelidikan, mengamati dan diamati sutu objek
  c. Penulisan dan keuletan dalam pembuatan karya tulis, serta untuk menganalisa dan
     menarik kesimpulan.

1.2 Pembatasan Masalah
       Untuk dapat lebih mengarah dan menempuh tujuan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah karya tulis ini adalah :
1. Pengertian Museum Geologi dan sejarah permukaan bumi serta kehidupan masa lampau
2. Ciri-ciri atmosfer dan manfaatnya
3. Bentuk muka bumi
4. Bentuk-bentuk batuan pada proses permukaan bumi
5. Jenis-jenis hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau)

1.3Perumusan Masalah
       Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Pada tanggal berapa Museum Geologi berdiri dan diresmikan ?
2. Sebutkan macam-macam perkembangan muka bumi hingga sampai sekarang !
3. Lapisan-lapisan apa yang meliputi atmosfer ?
4. Jenis-jenis fosil apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
5. Bentuk benda-benda apa yang digunakan oleh manusia pada masa lalau ?

1.4 Tujuan Penulisan
       Adapun tujuan penelitian dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1. Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2. Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3. Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.




1.5  MetodePenelitian
       dalam penyusunan lsporan karia wisata ini kami menumpulkan data dengan cara metode – metodesebagai berikut:
1.5.1Metode observasi
       Metide ini adalah suatu metode yang di lakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke kelokasi tujuan yang akan di tulis atau suatu objek yanga akan di teliti dan di amati.
5.1.2Metode Library Research
Metode ini adalah metode yang di lakukan dengan caramembaca dan mencari bahan – bahan sebagai penunjang dari lapran karya wisata ini.

1.5 Sistematika penulisan
 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.2 Pembatasan Masalah
1.3Perumusan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Metode Penelitian
BABII
2.1     SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
2.2     Masa Penjajahan Belanda
2.3     Masa Penjajahan Jepang
2.4     Masa Kemerdekaan
2.5     Pembagian Ruangan

2.5.1  Lantai I

2.5.2  Lantai II

BAB III
3.1     MUSEUM PUSPA IPTEK
3.2     Sejarah
3.3     PEMBAHASAN MUSEUM PUSPA IPTEK BANDUNG
A. Sepeda Gantung
B. Bayangan Bola
C. Jam Matahari Kuno




BAB II
2.1  SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
2.2  Masa Penjajahan Belanda
Masa Penjajahan Belanda Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli Eropa. Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Melalui hal ini, diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka, pada tahun 1850, dibentuklah Dienst van het Mijnwezen. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumberdaya mineral.
v   Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.
v   Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.
v   Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.








2.3    Masa Penjajahan Jepang
Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO. Setahun kemudian, berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO.
Selama masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.

 

2.4  Masa Kemerdekaan                                                                                                              

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.
Dalam usaha penyelamatan dokumen-dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi, Arie Frederic Lasut, telah diculik dan dibunuh tentara Belanda. Ia telah gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem, Yogyakarta.
Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI. Hal ini terbukti pada tahun 1960, Museum Geologi dikunjungi oleh Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.
Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG), berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi (sejak akhir tahun 2005 hingga sekarang)

Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta Yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia. Sedangkan untuk koleksi dokumentasi, tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai. Diharapkan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti maupun grup industri.
Sejak tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi, telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, dibentuklah 2 seksi dan 1 SubBag yaitu Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi, dan SubBag Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan perananya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan, pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi sebagai :
v  Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
v  Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
v  Objek geowisata yang menarik.







2.5  Pembagian Ruangan
Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II. Berikut ini merupakan ruangan-ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan isi dari ruangan tersebut.

2.5.1  Lantai I

Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
·         Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
·         Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
·         Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
·         Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu. Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.

2.5.2  Lantai II

Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat (dipakai oleh staf museum)
Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.
Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
·         Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
·         Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
·         Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
·         Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
·         Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
·         Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
·         Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

 
























BAB III
3.1  MUSEUM PUSPA IPTEK
Puspa ( Pusat Peragaan ) IPTEK Padalarang adalah sebuah lembaga yang pernah mendapat 2 piagam MURI ( Museum Rekor Indonesia ) pada tahun 2002 yaitu Jam Matahari terbesar di Indonesia serta Jam Matahari Vertikal dan Horizontal Terintegrasi yang pertama. Kemudian orang mengenalnya sebagai Museum Sundial.
Sundial ( Jam Matahari ) adalah seperangkat alat yang digunakan sebagai petunjuk waktu semu lokal ( local apparent time ) dengan memanfaatkan matahari yang menghasilkan bayang bayang sebuah gnomon ( batang atau lempengan yang bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu ). Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas sebuah bidang bertanda ( bidang dial ). Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca dibagian jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial.
Pada tahun 1728, Jantar Mantar, seorang astronom menemukan jam matahari kuno dengan tinggi gnomon sekitar 30 m di kota Jaipur India.Sampai saat ini jam matahari di Jaipur terkenal sebagi jam matahari horizontal terbesar. Sebagai piranti penunjuk waktu, sundial terdiri dari beberapa jenis, yaitu sundial horisontal, vertikal, ekuatorial dan meridian. Masing-masing sundial memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya.
Sundial Kota Baru Parahyangan adalah jenis sundial pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai sundial jenis horizontal dan vertikal terpadu, juga sebagai sundial terbesar di Indonesia (Sertifikat Museum Rekor Indonesia: Mei 2002). Dengan Lokasi Proyek yang terletak pada lintang 6o51 LS dan bujur 107 o19BT, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam design Sundial ini, antara lain :
1.     Sundial Vertikal
1.     Penentuan Kemiringan Bidang Dial
2.     Penentuan posisi dan panjang Gnomon
3.     Penentuan Garis Jam (hour lines) dibidang dial
2.     Sundial Horisontal
1.     Penentuan posisi dan ketinggian gnomon disesuaikan dengan ukuran bidang dial yang ada.
2.     Penentuan garis jam (hour lines) di bidang dial.
3.     Penentuan garis Zodiak di bidang dial.
Disamping Jam Matahari, banyak alat peraga yang dipamerkan di Puspa IPTEK yang berkaitan dengan Ilmu fisika, kimia dan matematika, sehingga kita mudah memahami ilmu pengetahuan alam ( sains ).
Gedung Puspa IPTEK ini dibangun dilahan seluas 7850 m2, dengan luas bangunan 2..000 m2 , bidang refleksi horizontal 278 m2 dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut, pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar.
Tempat ini telah dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu, pukul 10.00 - 16.00 WIB, sedangkan hari Senin-Jum’at untuk lembaga pendidikan.

3.2 Sejarah
Tidak ada yang mengetahui kapan jam matahari pertama dibuat. Namun berdasarkancatatan sejarah, tahun 1728 seorang astronom asal Jaipur, India, Jantar Mantar, menemukan jam matahari kuno di kota tersebut. Sebelum jam modern diciptakan, orang menemukan waktu dengan menandai bayangan sesuatu benda atau lubang jendela pada dinding dimana bayangan itu jatuh, baik bayangan matahari maupun bulan purnama. Dengan cara itu akhirnya ditemukan pola pergerakan matahari yang kita kenal sekarang sebagai jam matahari. Sampai sekarang jam matahari di Jaipur terkenal sebagai kam matahari horisontal terbesar.
Teknologi Jam Matahari ini, berkembang diantara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi.masing-masing memiliki bentuk sendiri-sendiri, bergantung dari perkembangan pengertahuan astronomi dan matematika mereka. Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang saling mempengaruhi. Jam matahari juga berkembang di Timur jauh seperti Cina dan Jepang, tetapi tidak banyak diketahui oleh sejarah.
Jam Matahari tertua yang pernah ditemukan, kebanyakan berasal dari Yunani, berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda ditengah yang ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak Jam Matahri ditemukan, di Tivoli Italy tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.
Sampai saat ini Jam Matahari masih dipakai orang lebih sebagai ornamen yang memberikan aksentuasi tentang keantikan dan keilmuan yang terus terpelihara mengenai bagaimana orang mengidentifikasikan waktu mereka, yang bahkan terus terabadikan dalam sejarah kebudayaan manusia modern. Jam Matahari kemudian banyak dibangun dan digunakan sebagai landmark atau elemen penanda taman kampus-kampus ternama seperti Cambridge tahun 1642, yang terus dikembangkan sampai sekarang, bahkan Fisikawan Sir Isaac Newton (1641-1772) turut terlibat dalam pembuatannya. Jam Matahari pada umumnya terbatas penggunaannya, dan lebih banyak mengaduk akademik dibanding fungsinya. Akan tetapi studi tentang Jam Matahari (gnomonics) ini merupakan dasar pemahaman tentang astronomi. ada pula sejarah yang mengatakan bahwa Jam Matahari pertama berasal dari Mesir, kurang lebih 1500 tahun SM. Kemudian teknologi ini berkembang di antara kebudayaan kuno Babilonia, Yunani dan Romawi. Masing-masing mempiliki bentuk sendiri, bergantung dari perkembangan pengetahuan astronomi dan matematika mereka. Hal ini menunjukan perbedaan periode sejarah yang saling mempengaruhi. Sundial juga berkembang di timur jauh seperti Cina dan Jepang.
Selain Jam Matahari yang menjadi daya tarik utama Puspa Iptek Bandung, ada pula alat-alat peraga sains lain yang membantu pengunjung memahami secara nyata ilmu dan teknologi. Seperti sepeda gantung yang ada diruang utama, tepat di atas museum virtual Try Science. Sepeda yang diletakkan di atas tali ini membuktikan massa dibawah cukup besar maka pusat massa selalu berada di bawah tali, sehingga sistem sepeda diharuskan selalu tegak sehingga bisa stabil.
Ada juga alat Mulri Katrol, dimana semkin banyak jumlah tali dan sistem katrol maka semakin banyak gaya angkat yang direduksi. Tidak ketinggalan alat peraga mesin uap James Watt yang memperlihatkan bagaimana uap air bisa menggerakkan piston yang akhirnya menggerakan roda.
Puspa IPTEK Kota Baru Parahyangan Bandung, dibangun sebagai wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka membangkitkan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek saat itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park.
Selain mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia ( MURI) dengan Sundial terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Puspa IPTEK juga kita bisa lihat berbagai alat peraga ilmu Pengetahuan. Kita bisa datang dan mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur. Kita bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia disana.


3.3  PEMBAHASAN MUSEUM PUSPA IPTEK BANDUNG
Hasil Observasi
A. Sepeda Gantung
Seperti seorang pemain sirkus kita bias menaiki sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahu rahasianya? Ada bandul besi dengan berat tertentu yang dipasang dibawah sepeda yang membuat terjadinya keseim bangan sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh diatas tali tanpa khawatir jatuh.
Pada kedua sumbu roda digantungkan suatu pemberat, sehingga beban sepeda itu berada di bawah tali. Di sini, antara nyali dan pengetahuan yang kita miliki akan saling uji. Dengan prinsip-prinsip fisika, sepeda itu sudah dipastikan tidak akan jatuh. “Karena massa di bawah sepeda, pusat massa akan selalu berada di bawah tali, sehingga sepeda akan selalu tegak dan stabil “. Persoalannya tinggal, berani atau tidak Anda mengendarai sepeda itu menyusuri seutas tali sejauh enam meter di ketinggian sekitar enam meter pula.
B. Bayangan Bola
Permukaan cermin-cermin bola berperilaku seperti cermin-cermin dalam sebuah kaleido
scope. Tiap bola memantulkan bola-bola di sebelahnya bersama dengan pemantulannya
atau samalain untuk menunjukan bayang dunia yang unik. Cermin cembung memantulkan
cahaya dengan cara membuat bayangan le - bih kecil daripada ukuran benda sebenarnya.
Dengan memantulkan sebuah bayangan berulang.

C. Jam Matahari Kuno
Jam Matahari yang berada di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PuspaIPTEK ) Bandung kini bisa dilongok melalui museum virtual yang tersebar di seantero dunia. Ini berkat langkah IBM Indonesia mendirikan kios Try Science Around The World. Tapi Jam Matahari dan peraga IPTEK lainnya tidak kalah andal. Kios mungil yang terdiri atas satu unit komputer itu berdiri di satu sudut ruangan. Warnanya ceria. Di atasnya bertuliskan Try Science Around The World. Dibanding dengan seluruh isi ruangan PuspaIPTEK, itulah satu-satunya perangkat berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan komputer. Kios Try Science yang merupakan museum virtual ini merupakan yang keduakali dibangun oleh IBM Indonesia setelah yang pertama diresmikan di Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah (PPIPTEK TMII) Jakarta, Oktober tahun lalu.
Jika ditilik, kios ini tidaklah terlalu rumit. Benda tersebut hanya seperangkat komputer yang terhubung dengan Internet dtambah dengan program piranti lunak yang memang berisikan khusus aneka percobaan sains dan teknologi. Pengunjung yang diharapkan adalah anak-anak bisa melakukan eksperimen sains dan teknologi baik secara online maupun offline. Juga siapapun bisa merasakan petualangan mulai dari menggali fosil dinosaurus dalam menu Dinosaur Dig Missions, misi ke ruang angkasa pada menu Space Mission hingga memelihara hewan virtual dalam menu Animal Encounters. Try Science ini juga terkoneksi dengan website milik IBM, 
www.tryscience.org secara online.
Anak-anak umumnya mempunyai rasa ingin tahu sangat tinggi. Museum virtual Try Science iuni kami harapkan dapat memenuhi rasa ingin tahu tersebut sekaligus merangsang minat pada dunia sains dan teknologi, ujar Betti Alisjahbana, Presiden Direktur IBM Indonesia dalam peresmian Try Science di Kotabaru Parahiangan, Bandung, akhir pekan silam.
Dengan dibangunnya museum virtual ini, berarti Puspa IPTEK Bandung akan tergabung dalam jaringan pusat IPTEK dunia, dimana kesemua pusat IPTEK bisa saling mengunjungi secara virtual.
Semua program yang dijalankan dalam Try Science ini adalah hasil karya ilmuwan IBM luar bekerjasama dengan The New York Hall of Science dan The Associations of Science Technology Centers di seluruh dunia. Jam Matahari
Walau museum virtual Try Science terkesan sebagai satu-satunya peraga yang berteknologi mutakhir, sesungguhnya cukup banyak yang bisa digali dari Puspa IPTEK Bandung ini.
Setidaknya warga Bandung dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau kota lain demi mendapat informasi sains dan teknologi. Di gedung yang berdiri sejak April 2002 ini terdapat Jam Matahari raksasa sehingga otomatis gedungnya sendiri bernama Gedung Jam Matahari. Sundial, demikian nama lain Jam Matahari merupakan seperangkat alat yang dIgunakan sebagai penunjuk waktu semu lokal (local apparent time) dengan memanfaatkan matahari yang menghsilkan bayang-bayang sebuah gnomon alias batang atau lempengan. Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub langit.
Pada saat sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh di atas sebuah bidang bertanda. Waktu semu lokal dapat diketahui dengan membaca di bagian mana jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut. Jam matahari terdiri atas beberapa jenis, yakni sundial horisontal, vertikal, ekuatorial dan meridian. Masing-masing memiliki atruran tersendiri dalam pembuatannya.
Sundial di Puspa IPTEK Bandung ini merupakan sundial horisontal dan vertikal pertama di Indonesia, ungkap Poedji Koentarso, Ketua Pengurus Yayasan Parahyangan Satya, pengelola Puspa IPTEK Bandung.
Selain itu Sundial ini juga menjadi Sundial terbesar di Indonesia sehingga masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Mei 2003. Lokasinyua terletak pada lintang 6 ,51 lintang selatan dan bujur 107,19 bujur timur. Menurutnya, Sundial ini sudah dikunjungi lebih dari 50.000 pengunjung yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dari wilayah Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung.
































BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

                        Kami telah mengunjungi Obyek Wisata Museum Geologi dan museum Puspa IPTEK kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum Geologi terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan Geologi dari berbagai wilayah di Indonesia dan kami pun mengambil kesimpulan setelah kami melakukan pengamatan pada Museum Puspa IPTEK bahwa dengan wisata ini kami dapat menambah wawasan tentang dunia luar dan kami juuga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke Obje dengan pendekatankotekstual


Saran

                        Ada pun saran saran yang dapat kami sampaikanadalah sebagai berikut :
“ bagi pelajar khususnya dan bagimasyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi dan Museum Puspa IPTEK juga tempase jenisnya agar di jaga kelestariannya serta adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bias mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bias saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia “